Friday, November 9, 2012

Membersihkan hati bagian keempat ( niat, pendidikan anak )

Kajian Kitab An-Nashaih Ad-Diniyah Karya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad
Oleh : Ustadzah Halimah Alaydrus

Besok harinya berkecamuk perang, saya lihat pemuda ini juga
habis-habisan banget. Sampai setelah selesai perang. Saya tanyain,
dimana pemuda ini. Saya dapatin, ternyata dia sudah hamper tidak bisa
dikenalin lagi wajah dan badannya. Dari banyaknya luka. Dari
banyaknya sayatan pedang yang sampai ketubuhnya. Segala panah, apalah,
segala macam. Saya temukan lebih dari 30 tusukan . panah sampai di
tubuhnya.

Tapi ketika saya dapetin ternyata masih ada sisa-sisa umur padanya.
Masih ada penggalan nafas-nafas yang terahir. Saya dekatin pemuda ini.
Ternyata pemuda ini tersenyum. Kemudian saya bertanya padanya. Kenapa
kau tersenyum nak?

Dia bilang," perempuan itu paman. Yang aku dapatin di mimpiku.
Sekarang sedang menungguku."

Dan kemudian dia berucap
"La illaha illallah, Muhammadar rasulullah" syahid. Saksikanllah ya
Allah. Aku sahid di jalanMu.

Sedih hatinya ya, seolah itu adalah anaknnya sendiri.

Saya pun pulang dengan kesedihan tersebut. Beberapa jam kemudian
perempuan itu datang.

Dia bilang " wahai tuan, apakah engkau akan memberikan kepadaku kabar
gembira ataukah kabar duka kepadaku?"

Saya berkata kepadanya " mana yang kamu maksud kabar gembira dan mana
yang kamu maksud kabar duka?"

"kalau kau berkata, anakku kembali pulang, dalam keadaan sehat, dan
tidak ikut perang, berarti engkau telah memberikan kabar duka cita
kepadaku. Namun jika kau melihat anakku gagah berani di medan perang,
dan meninggal syahid, akan membawakan aku, mendapatkan pahala syahid
di jalan Allah. Berarti engkau memberikan kabar gembira kepadaku "

Katanya panglima tersebut." Kalau begitu, aku memberikan kabar gembira
untukmu. Aku tidak pernah menyaksikan seorang pemuda yang lebih gagah
berani di medan perang lebih dari anakmu. "

Subhanallah.

Yang ditanamkan sama anaknya juga hal-hal besar.
Mudah-mudahan , anak-anak kita nih, jadi generasi Muhammadiyah
inshallah. Jadi generasinya nabi besar Muhammad SAW. Yang bisa bikin
bangga beliau di hari akhirat. Nanti.
Amin ya raobbal alamin.

Jangan Cuma dikasih tahu keindahan dari tubuh saja. Jangan Cuma di
kasih tahu keindahan pakaian saja. Jangan Cuma dikasih tahu kesenangan
dari makanan dari minuman saja. Tapi kasih tahu juga, bahwa di balik
semua itu. Ada keindahan yang jauh lebih indah. Keindahan akhlak.
Keindahan iman. Keindahan pengorbanan.

Bahwa diatas makanan minuman yang enak-enak itu, ada keenakan yang
lainnya. Keenakan cinta pada Allah dan Rasulnya. Kesenangan
pengajian. Kesenangan hidup bersama dengan Allah. Kesenangan sholat.
Kesenangan doa. Kesenangan-kesenangan yang lain. Yang rasanya jauh
lebih nikmat, kalau kita tahu. Dibandingkan dengan
kesenangan-kesenangan yang selama ini dia tahu.

La illaha illallah.

Jadi begitu ya,

MAKA PASKAN,KLOPKAN, ANTARA UCAPANMU DAN PERBUATANMU. DAN PAS IN
JUGA/KLOP IN JUGA ANTARA PERBUATANMU DENGAN NIAT DAN KEIKHLASAN.
SEMENTARA NIATMU DAN KEIKLASANMU DI PASKAN/DIKLOPKAN /DIMANTABKAN
DENGAN PEMBERSIHAN HATIMU DAN PEMBENARAN HATIMU. KARENA HATI ITU
ADALAH DASARNYA. DAN DARI SANALAH BERSUMBER SEGALA SESUATU.

Kalau hatinya baik dia akan mengeluarkan niat yang baik dan akan
bertambahlah keikhlasan. Maka niat yang baik dari hati yang tersebut
akan membawa amal yang .
Baik pada seseorang.

Diterangkan dalam sebuah hadits. "ketahuilah , dalam tubuh seseorang
terdapat segumpal daging …….(bersambung)

No comments:

Post a Comment