Tuesday, November 6, 2012

Menjamu tamu dalam gelap (kisah hikmah asbabun nuzul surah alHasyr ayat 9)

Nabi Kita Muhammad SAW. Dateng tamu.
" coba tolong, tanyain ke istri saya ada apa di rumahnya"
Pergiin ke rumah istrinya
" aduh maaf dirumah saya lagi nggak punya apa-apa cuman air putih
saja. Kasian dong tamunya Rasul kalau cuma dikasih air putih doang"

Bawa ke rumah sebelahnya. Ada 9 istrinya Rasulullah SAW kala itu.
Nggak punya juga apa-apa kecuali air putih.

Dateng lagi ke sebelahnya
" aduh nggak punya apa-apa nih. ada air putih doang".
Sembilan rumahnya Rasulullah di samperin di rumahnya nggak ada apa-apa
kecuali air putih.
Wa la gandum. Nggak beras. Nggak apa pun. Nggak apa pun

Kalau kita masalah nggak ada makanan itu cuman karena belum masak doang. Ya?
Nabi Muhammad di keluarganya itu emang bener-bener nggak ada apa-apa
yang bisa di masak.

Kata sayiddah Aisyah kadang beberapa belas hari tidak ada asap dari
rumah dari dapur rumahnya Rasulullah Saw.
Katanya para sahabat "nah kalau nggak ada asep berarti nggak masak
wahai sayiddah"
"iya betul. nggak masak. "

Belasan hari , apa nggak .., Jauh banget sama kita ,beras pagi habis,
dah ribet setengah mati. Ya?
Nggak dapet minyak tanah dah ribetnya setengah mati. Nabi Muhammad
belasan hari tidak ada asep mengepul dari dapurnya.

" trus kalian makannya pakai apaan donk." Katanya para sahabat pada
sayiddah Aisyah.
" Air putih sama kurma."
Itu aja yang kita makan setiap hari. Setiap laper makanin kurma , air
putih, udah. Laper lagi makan kurma sama air putih, sudah , beres
pokoknya.

Samperin ke Rasulullah. " ya Rasulullah, nggak ada ternyata, dari
istri-istrimu ternyata nggak ada yang punya apa-apa Rasulullah. Punya
air putih doang, keluarganya, di rumah mereka"

" siapa yang mau menjamu tamuku ini ? "
seorang sahabat anshor nggak pakai mikir langsung angkat tangan
" ana ya Rasulullah". Saya ya Rasul, biarkan dia jadi tamuku.
"oh ya baik, rumah kamu di mana?"
"disana,.."

Pulang dia ke rumahnya bilang dia ama istrinya. " Sebentar lagi ini
akan dateng tamunya Rasulullah." Udah malem waktu itu." Tolong siapkan
makanan buat dia yang bisa buat dia kenyang. Keliatannya laper."

"Gimana ya bang, kayaknya makanan ini buat kita aja nggak ada.
Makannannya itu ada sedikit. Cukup buat anak-anak doang." Dia punya
anak kecil-kecil.

Kata suaminya . "adapun anak-anak kita kelonin aja deh . biar lupa
sama makan. " Anaknya suruh kelonin biar lupa ama makan.

"Nanti kitanya gimana. Kan nggak enak juga kalau tamu makan kita
nggak ikutan makan . tamunya kan sungkan "

"Ohh kalau gitu gini aja. Nanti kalau tamu kita makan kita pura pura makan aja"

" Keliatan donk."

" Kalau gitu lampunya pura-pura kamu matiin deh. "

"Ohh iya deh."

Istrinya juga solehah ya!
Nggak istrinya model kayak kita.

"Yang bener aja bang, buat kita aja kagak ada, buat orang lain makan juga"

Innalillah. , nggak begitu!

Datang tamunya, makan, itu nasinya di taruin di piring tempat tamunya,
istrinya masuk pura-pura benerin lampu, mati.
Kata suaminya," oya deh biarin aja deh, lampunya mati, kita makan
dulu aja deh."
Belum turun ayat hijab waktu itu. Jadi makan itu antara laki-
perempuan masih boleh. asalkan tertutup, kerudungan, Segala macem.

Akhirnya makan deh bertiga disitu. Suami istri laper luar biasa.
Denger tamu makan "nyammnyamm".
Kan kepengen banget. Apa yang mereka lakukan. Menikmati itu dengan
pura-pura ngecap juga " nyammmnyammm". Padahal laper luar biasa.

Sampai tamunya kenyang. Istrinya pura-pura benerin lampu lagi.
Beres-beres. Piringnya bawa ke dapur.

Alhamdulillah hiladzi at amana wasaqoona wajalana minal muslimin.
Pulang kemudiannya.

Pagi hari di masjid. Begitu dia masuk disambut sama Rasulullah SAW.

"apa yang sudah kamu lakukan dengan tamumu semalam?"
"tamu semalam ya Rasulullah, sudah saya beri makan ya Rasulullah.
Emang ada yang salah?" takut.

Nggak berasa telah melakukan sesuatu yang luar biasa. Nggak berasa
membuat sebuah prestasi.

Istrinya nggak yang pagi-pagi cari tetangga
" kamu tahu nggak semalem ada tamu sampai kita sendiri pura-pura
makan , biar tamunya makan."
Nggak gitu ya.

Suaminya juga begitu di Tanya ama nabi Muhammad. Kamu apa yang kamu
lakukan sama tamumu semalam.
" Oh kita Rasulullah kita kasih makan. Sampai kita sendiri nahan laper
." nggak gitu.

"Sudah kami jamu Rasulullah ada yang salah"

Kata Rasulullah " apa yang telah kamu lakukan dengan tamumu tadi
malam, karena Allah telah kagum dengan apa yang telah kalian lakukan
pada tamu kalian, dan untuk kalian di turunkan ayat dibaca terus
sampai hari kiamat"

Bunyi ayatnya begini ….( al Hasyr ayat 9)
"mereka lebih mendahulukan orang lain dalam masalah rizki mereka
meskipun mereka sendiri dalam keadaan kelaparan dan kesulitan. "

Radiaallahutaala anhum wa ardo

Hasil didikan nabi besar Muhammad SAW.

2 comments:

  1. Assalamu'alaikum wr.wb.
    Sebenarnya ceritanya bagus, saya juga sudah pernah mendengar cerita ini berkali-kali. Hanya saja saya tidak puas dengan gaya bahasa penyampaian yang serasa "tidak layak dan sopan" untuk menceritakan kisah teladan Rasulullah saw. Mungkin maksud gaya cerita ini lebih bertujuan untuk mengikuti trend jaman dengan memakai bahasa gaul, tapi menurut saya ini tidak pantas kalau dipakai untuk menceritakan kisah Rasul yang mana beliau adalah manusia sekaligus Rasul yang paling mulia di sisi Allah.
    Terima kasih, semoga ini dapat menjadi koreksi dan perbaikan untuk semuanya.
    Wassalamu'laikum wr.wb.

    ReplyDelete