Monday, November 5, 2012

Ridlo Terhadap Allah, asbabun nuzul surah Al-Hasyr ayat 9 (bagian ketujuh)

Kajian Kitab An-Nashaih Ad-Diniyah Karya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad
Oleh : Ustadzah Halimah Alaydrus

Dan kadang-kadang malah justru orang-orang yang punya harta yang
melimpah ruah itulah yang kadang-kadang suka ngeri sama kebangkrutan.

Baru rugi berapa doang doang udah ribut. Tar kita makan apa nih.
Padahal yang namanya tabungannya di bank masih banyak. Yang namanya
bekal makanan dirumah masih banyak. Yang namanya segala macem dia
punya masih banyak. Da khawatir aja Bawaanya. Tersiksa. Di dunia
sebelum tersiksa di hari akhirat nanti.
Naudzubillah . Naudzubillah min dzalik.!

Padahal rizky aturan dari Allah swt sudah di tetapkan.
La illaha illallah.

Nabi Kita Muhammad SAW. Dateng tamu.
" coba tolong, tanyain ke istri saya ada apa di rumahnya"
Pergiin ke rumah istrinya
" aduh maaf dirumah saya lagi nggak punya apa-apa cuman air putih
saja. Kasian dong tamunya Rasul kalau cuma dikasih air putih doang"

Bawa ke rumah sebelahnya. Ada 9 istrinya Rasulullah SAW kala itu.
Nggak punya juga apa-apa kecuali air putih.

Dateng lagi ke sebelahnya
" aduh nggak punya apa-apa nih. ada air putih doang".
Sembilan rumahnya Rasulullah di samperin di rumahnya nggak ada apa-apa
kecuali air putih.
Wa la gandum. Nggak beras. Nggak apa pun. Nggak apa pun

Kalau kita masalah nggak ada makanan itu cuman karena belum masak doang. Ya?
Nabi Muhammad di keluarganya itu emang bener-bener nggak ada apa-apa
yang bisa di masak.

Kata sayiddah Aisyah kadang beberapa belas hari tidak ada asap dari
rumah dari dapur rumahnya Rasulullah Saw.
Katanya para sahabat "nah kalau nggak ada asep berarti nggak masak
wahai sayiddah"
"iya betul. nggak masak. "

Belasan hari , apa nggak .., Jauh banget sama kita ,beras pagi habis,
dah ribet setengah mati. Ya?
Nggak dapet minyak tanah dah ribetnya setengah mati. Nabi Muhammad
belasan hari tidak ada asep mengepul dari dapurnya.

" trus kalian makannya pakai apaan donk." Katanya para sahabat pada
sayiddah Aisyah.
" Air putih sama kurma."
Itu aja yang kita makan setiap hari. Setiap laper makanin kurma , air
putih, udah. Laper lagi makan kurma sama air putih, sudah , beres
pokoknya.

Samperin ke Rasulullah. " ya Rasulullah, nggak ada ternyata, dari
istri-istrimu ternyata nggak ada yang punya apa-apa Rasulullah. Punya
air putih doang, keluarganya, di rumah mereka"

" siapa yang mau menjamu tamuku ini ? "
seorang sahabat anshor nggak pakai mikir langsung angkat tangan
" ana ya Rasulullah". Saya ya Rasul, biarkan dia jadi tamuku.
"oh ya baik, rumah kamu di mana?"
"disana,.."

Pulang dia ke rumahnya bilang dia ama istrinya. " Sebentar lagi ini
akan dateng tamunya Rasulullah." Udah malem waktu itu." Tolong siapkan
makanan buat dia yang bisa buat dia kenyang. Keliatannya laper."

"Gimana ya bang, kayaknya makanan ini buat kita aja nggak ada.
Makannannya itu ada sedikit. Cukup buat anak-anak doang." Dia punya
anak kecil-kecil.

Kata suaminya . "adapun anak-anak kita kelonin aja deh . biar lupa
sama makan. " Anaknya suruh kelonin biar lupa ama makan.

"Nanti kitanya gimana. Kan nggak enak juga kalau tamu makan kita
nggak ikutan makan . tamunya kan sungkan "

"Ohh kalau gitu gini aja. Nanti kalau tamu kita makan kita pura pura makan aja"

" Keliatan donk."

" Kalau gitu lampunya pura-pura kamu matiin deh. "

"Ohh iya deh."

Istrinya juga solehah ya!
Nggak istrinya model kayak kita.

"Yang bener aja bang, buat kita aja kagak ada, buat orang lain makan juga"

Innalillah. , nggak begitu!

Datang tamunya, makan, itu nasinya di taruin di piring tempat tamunya,
istrinya masuk pura-pura benerin lampu, mati.
Kata suaminya," oya deh biarin aja deh, lampunya mati, kita makan
dulu aja deh."
( bersambung)

No comments:

Post a Comment