Friday, November 9, 2012

Kisah Panglima Maqdam dan Mujahid Muda

Ditanyain sama salah satu panglima besar islam jaman itu. Kalau nggak
salah , Maqdam, atau yang lain. Panglima besar jamannya tabiin. Bukan
jaman Rasulullah. Waktu ditanya kepada beliau, apa hal yang paling
ajaib yang kamu temukan dalam kehidupan, istimewa.

Dia bilang. ohh seorang pemuda, ibunya pernah datang sama saya. Trus
dia bilang :

" Maqdam, saya inikan nggak bisa ikutan jihad. Tapi saya sudah punya
anak laki-laki yang sudah siap untuk jihad. Saya. sudah persiapkan
dia untuk jihad."

Kira-kira dipersiapkan badannya apa hatinya?
Hatinya, ya!

"sudah saya persiapkan dia untuk berjuang di jalan Allah."

"oh ya, boleh."

"tapi saya punya rambut nih, saya buntel-buntel di dalamnya. Saya
kepingin, kalau pun saya sampai nggak bisa ngrasain hiruk pikuknya
sebuah peperangan, paling tidak mudah-mudahan, rambut saya ini mejadi
saksi, bahwa saya pernah sampai ke sana. Nanti kalau anak saya datanf,
biarkan dia ikut pergi perang bersamamu."

"Baik!"

Waktu mau berangkat perang, seorang pemuda mendekati panglima perang tersebut.

"Paman! "

"oh, ya! Kamu siapa?"
Anaknya bagus. Mukanya cakep. Kelihatan bersih. Kelihatan kuat.

"saya anaknya seorang perempuan, yang memberikan rambut-rambutnya
untuk bisa mencium hiruk pikuknya peperangan."

"oh ya, saya ingat. "

Akhirnya, kemudian, mereka pun berangkat perang. Katanya si panglima
ini, saya nggak pernah ngeliat seseorang yang lebih baik dari pemuda
ini. Kalau lagi berkemah, dia yang paling khidmat kepada semua
prajurit. Hajat-hajatnya semua orang disediain. Kalau malam, dia yang
berdiri untuk mengerjakan sholat malamnya. Orang lain pada tidur , dia
sholat aja kerjaannya.

Ya Allah! Kira-kira ibunya, didiknya sampai jadi seperti itu, seperti apa ya?

La illaha ilallah!

Anak-anak kita, kira-kira kalau malem-malem , ngapain? Kalau pun lagi
nggak tidur ngapain?

Memang perubahannya dari kita dulu , ya. Dari ibu-ibunya.

Bisa lahir anak seperti itu, ibunya seperti apa?bisa menanamkan
seperti itu, ibunya juga seperti apa ?

Sholat, malem-maleman hari. Dia setelah sholat subuh duduk-duduk,
senyum-senyum saja.

Ditanyai sama panglima "kamu senyum-senyum kenapa?"

"enggak…..,ee. Saya tadi mimpi . saya sudah masuk surga. Ada bidadari
cantik banget. Trus saya deketin tuh perempuan. Saya tanyain, kamu
siapa? Dia bilang, saya calon istrimu disurga. "

Wahh.hmm

Besok harinya berkecamuk perang, saya lihat pemuda ini juga
habis-habisan banget. Sampai setelah selesai perang. Saya tanyain,
dimana pemuda ini. Saya dapatin, ternyata dia sudah hamper tidak bisa
dikenalin lagi wajah dan badannya. Dari banyaknya luka. Dari
banyaknya sayatan pedang yang sampai ketubuhnya. Segala panah, apalah,
segala macam. Saya temukan lebih dari 30 tusukan . panah sampai di
tubuhnya.

Tapi ketika saya dapetin ternyata masih ada sisa-sisa umur padanya.
Masih ada penggalan nafas-nafas yang terahir. Saya dekatin pemuda ini.
Ternyata pemuda ini tersenyum. Kemudian saya bertanya padanya. Kenapa
kau tersenyum nak?

Dia bilang," perempuan itu paman. Yang aku dapatin di mimpiku.
Sekarang sedang menungguku."

Dan kemudian dia berucap
"La illaha illallah, Muhammadar rasulullah" syahid. Saksikanllah ya
Allah. Aku sahid di jalanMu.

Sedih hatinya ya, seolah itu adalah anaknnya sendiri.

Saya pun pulang dengan kesedihan tersebut. Beberapa jam kemudian
perempuan itu datang.

Dia bilang " wahai tuan, apakah engkau akan memberikan kepadaku kabar
gembira ataukah kabar duka kepadaku?"

Saya berkata kepadanya " mana yang kamu maksud kabar gembira dan mana
yang kamu maksud kabar duka?"

"kalau kau berkata, anakku kembali pulang, dalam keadaan sehat, dan
tidak ikut perang, berarti engkau telah memberikan kabar duka cita
kepadaku. Namun jika kau melihat anakku gagah berani di medan perang,
dan meninggal syahid, akan membawakan aku, mendapatkan pahala syahid
di jalan Allah. Berarti engkau memberikan kabar gembira kepadaku "

Katanya panglima tersebut." Kalau begitu, aku memberikan kabar gembira
untukmu. Aku tidak pernah menyaksikan seorang pemuda yang lebih gagah
berani di medan perang lebih dari anakmu. "

Subhanallah.

No comments:

Post a Comment