Wednesday, November 7, 2012

Membersihkan hati bagian pertama (hadirnya hati)

Kajian Kitab An-Nashaih Ad-Diniyah Karya Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad
Oleh : Ustadzah Halimah Alaydrus

HADAPKANLAH SEGALA PERHATIANMU KEPADA URUSAN HATI DAN URUSAN BATINMU.
KARENA TELAH BERSABDA NABI BESAR MUHAMMAD SAW
"SESUNGGUHNYA ALLAH, TIDAK MELIHAT, "

Artinya tidak melihat bukan berarti nggak kelihatan. Artinya nggak
melihat bukan berarti jadinya Allah nggak tahu. Artinya tidak melihat
adalah
TIDAK MEMPERDULIKAN.

Allah tidak perduli kepada bentuk/jasad kalian. Dan pada amal
perbuatan dohir kalian.

Allah nggak perduli, nggak penting buat Allah.

ALLAH HANYA MELIHAT KEPADA HATI KALIAN DAN NIAT-NIAT KALIAN.

Jadi nggak terlalu masalah buat Allah, dohir kita dan amal dohir kita.
Mau tinggi, mau pendek. Mau gemuk. Mau kurus. Nggak jadi masalah buat
Allah, ya! Yang jadi masalah buat orang lain saja. Buat manusia saja.
Bahkan amal dohir kita saja Allah nggak perduli.

Allah sebenarnya nggak terlalu perduli. Nih jasad kita lagi ada di
pengajian atau di dapur. Apalagi di pasar. Tidak terlalu perduli.
Katanya siapa? Katanya nabi Muhammad SAW.

HANYA SAJA YANG MENJADI PERHATIAN ALLAH ITU ADALAH HATI KALIAN.

Maka, kalau sama Allah jasad kita sudah dibikin di pengajian.
Sayang-sayang kalau hatinya nggak nyampai kemari. Ya? Hatinya di
dapur. Mendingan orang yang lagi di dapur tapi hatinya menghadiri
pengajian dari pada orang yang di pengajian tapi hatinya di dapur.

Ada seorang murid diberdiriin sama gurunya. Lagi ngaji begini nih.
Tiba-tiba dia disuruh bangun .

"eh, kamu! Bangun! Berdiri!"
Santrinya bengong saja. "kenapa ,Guru?"
"Pergi deh ke pasar!"
"Ngapain saya ke pasar ,Guru?"
"Ya, kamu duduk-duduk saja di pasar. Ngapain kek!"
"Sampai kapan?"
"Sampai sore nanti, ya! Kamu baru balik."
"ehh iya,iya, Guru." Bingung dia.
Pergi dia ke pasar. Di pasar, tengah-tengahan pasar. Duduk. Dia
perhatiin orang sliweran. Dia perhatiin segala macam. Tapi mata dan
hatinya tidak nyampbung.

"Kenapa ya guru berdiriin saya di kelas? Guru sekarang lagi ngajarin
apa ya sekarang? Saya jadi nggak dapet pelajaran nya nih. Aduh malu
juga ya diberdiriin gini. Salah saya apa?"

Terus dia begitu. Orang lewat di depan dia, dia nggak paham. Baju,
pakaian, apa segala macam di pasar , dia nggak konsentrasi. Sampai
pulang sore.

Sore pulang, dia nanyak sama gurunya " Guru, saya tadi dikeluarin dari
kelas kenapa?"
Kata gurunya, " kamu tadi waktu di kelas , kamu lagi mikirin apa? "
"Iya sih, saya lagi mikirin pasar"
Kata gurunya " kamu lagi di pasar tapi pikiranmu di pengajian, lebih
aku sukai. Dari pada kamu di pengajian tapi pikiran kamu di pasar."

Ya! Nih gurunya bangsa yang tahu pikirannya lagi dimana. Saya tidak
tahu pikiran ibu-ibu lagi kemana.

Ada hamba-hamba tercintanya Allah. Nggak di dalam sholat, mereka, tapi
hatinya selalu berada di dalam sholat. Akan tetapi ada pula
hamba-hambanya Allah , yang tidak terlalu diperdulikan Allah. Lagi
dalam sholat aja pikirannya nggak di dalam sholat.

Makannya ada orang-orang yang di luar sholat saja ditulis sebagai
orang yang sholat. Sementara ada orang-orang di dalam sholat pun,
tidak tertulis sebagai orang-orang yang sholat.

Ya Allah!..

Luar biasa ya! Mangkanya sayidina Umar bin Khatab alaihi riduanallah.
Pernah mengatakan.

"kadang-kadang ada orang umurnya sudah nyampai 70 tahun , tidak pernah
terangkat satu sholatpun kepada Allah. "

"Wahai Umar, apakah dia tidak sholat?"

"Sholat dia. Tapi hatinya tidak pernah kenal sholat."

Hatinya tidak pernah berada dalam sholat.

Dan itu kepinterannya setan. Setan itu nggak terlalu takut sama orang
yang sholat. Takut sama orang yang ngerti. Orang sholat, tapi nggak
terlalu ngerti, gampang banget di godain. Tapi ada orang-orang yang di
luar sholat yang faham betul urusannya seperti apa. Itu dia setan jadi
takut sama mereka.
(bersambung)

No comments:

Post a Comment